Sabtu, 11 Oktober 2014

Coretan Malam



Malam dengan keheningannya, ku sandarkan tubuh ini untuk terlelap sesaat, melumpuhkan indra sesaat bahkan ingatan pun mengikut. Secangkir cemilan malam menemani tatkala jenuh dengan sekumpulan kertas. Terbesit di sela-sela neuron mungkin bereasksi menghubungkan memori itu pada bebrapa pergantian sebut saja keheningan. yah sebuah fase kehidupan ketika sebuah jendela medekat, namun hal itu pergi dengan sedirinya. Ketika amplifair tertentu berkumandang seakan kembali ke fase itu, namun hanya menyisipkan sedikit rindu. Entahlah sedikitnya dalam satuan apa.!!

Sebuah satuan terkadang dijadikan hal yang tidak begitu penting kuantitasnya. Karena identitas baru hanya sebuah bias ular yang menghangatkannya. Ketika the first want to be direction. Jejaknya bahkan terbawa oleh energy yang merambat dengan kecepatan layaknya mc^2. Waw fantastic.. (y)

Ketika sesuatu lain dari biasanya sesuatu lain memaksa untuk memberi perhatian lebih, tidak terlalu familiar untuk diketahui namun mata jeli selalu memaksa merekam. Tersembunyinya bahagia di keheningan malam menulis cerita di langit-langit mimpi sebagai pengantar lelap malam. Perubahan memaksa untuk menutup cerita indah, mengikuti rotasi bumi, dan memang sepertinya hal itu mengikut pada hukum alam.

Pada beberapa saat ia memfungsikan setiap sudutnya merangkai tawa, Sebuah gelaran aneh dan selalu tertera di pikirku yang telah kami bahas hingga menghabiskan bebrapa putar jam hingga malam pun menuju pergantiannya. Namun lagi-lagi beberapa saat itu pergi membawa mimipiku dan bahagiaku hanya menyisakan rangkaian kata di sebuah rekaman cerita tak berujung. Kepada malam yang merekam, rinduku dan rindunya ku harap bertemu dan fase itu terrefleksi. 

 

Parangtambung,  October 10th 2014

Sri Agustini

 
Oktober 11, 2014 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response