Oleh: Sri Agustini (1312441018)
Fisika ICP-B 2013
Pendidikan di Indonesia telah mengalami
perkembangan dalam tiga era atau zaman. Era yang pertama dikenal dengan era
pertanian, era yang kedua dikenal dengan era teknologi industri dan era yang
ketiga yakni abad 21 dikenal dengan era teknologi informasi dan komunikasi.
Posisi pendidikan Indonesia saat ini berada pada transisi dari era teknologi
industri ke era teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau juga dikenal
dengan era e-learning. (Siahaan, 2012)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menyebabkan
terjadinya proses perubahan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dunia
pendidikan. Kehadiran TIK dalam dunia pendidikan bukan saja sebagai mata
pelajaran tetapi lebih dari itu telah melebur dalam semua mata pelajaran yakni
dengan memanfaatkan TIK dalam kegiatan proses belajar mengajar. TIK sekarang
ini memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan ke
seluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah suatu negara negara sekalipun
menjadi tiada dan memungkinkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang disebut
distance learning. Melalui pemanfaatan TIK, siapa saja dapat memperoleh
layanan pendidikan dari institusi pendidikan mana saja. di mana saja, dan kapan
saja dikehendaki. Secara khusus, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dipercaya
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan keterampilan siswa dalam
memperluas akses terhadap sumber-sumber belajar, menjawab tuntutan “ICT
literate” (melek teknologi informasi dan komunikasi), mengurangi biaya
pendidikan, dan meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan.
Pembelajaran
fisika tidak luput dari pesatnya kemajuan di bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Berbagai penelitian yang dilakukan terkait dengan
pemanfaatan teknologi informasi ini menunjukkan meningkatnya hasil pembelajaran
yang signifikan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini akan optimal
dalam pembelajaran fisika, apabila guru dapat meningkatkan kemampuan
profesionalnya sebagai pengguna produk teknologi ini. Dalam pembelajaran fisika,
guru dapat memadukan penggunaan laboratorium nyata dengan laboratorium maya
(virtual) sehingga hasil belajar siswa menjadi maksimal
Pembelajaran fisika merupakan salah satu subsistem yang tidak luput dari
arus perubahan yang disebabkan oleh kehadiran TIK yang sangat intrusif: Dengan
segala atributnya, TIK menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan lagi dalam
sistem pembelajaran di kelas. Beragam kemungkinan ditawarkan oleh TIK untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di kelas. Di antaranya ialah (1) peningkatan
dan pengembangan kemampuan profesional guru, (2) sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran, (3) sebagai alat bantu interaksi pembelajaran. dan (4 ) sebagai
wadah pembelajaran, termasuk juga perubahan paradigma pembelajaran yang
diakibatkan oleh pemanfatan TIK dalam pembelajaran (Markos, 2012)
Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang mampu bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional.
Pendidikan memegang peranan penting . pendidikan merupakan wahana dalam
transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Sumber daya manusia yang berkualitas
diharapkan akan mampu meningkatkan perkembanagan kesejahtraan dn kualitas
bangsa. Media pembelajaran sebagai salah
satu komponen proses pembelajaran adalah sebagai alat yang dipergunakan guru
dalam pembelajaran untuk merealisasikan suatu tujuan pembelajaran. Dengan
menggunakan media siswa dapat bukan saja memperoleh pengalaman belajar yang
konkret yang diperlukan dan dapat mengintegrasikan pengalaman yang terdahulu.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oeh karena itu, guru perlu mempelajari
bagaimana mimilih dan memanfaatkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Kenyataanya di
lapangan pemanfaatan media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai
alasan antara lain terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit
untuk mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya dn lain-lain. Hal ini
sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai pengetahuan dan
keterampilan mengenai media pembelajaran.
Penyampaian
materi pembelajaran dengan menggunakan multimedia akan memberika dampak yang
baik. Daya tarik pemaparan materi dengan multimedia dapat memotivas dan
memberikan kepuasan siswa. Hal ini disebabkan karena multimedia merupakan
sistem pembelajara berbantuan komputer yang dapat menyimpan data, menciptakan
kreasi-kreasi, menyajikan informasi melalui gabungan teks, gambar, audio,
animasi dan video. Sehingga setiap infrmasi bisa dirancang lebih hidup serta
dapat menampilkan unsur faktual dan kontekstual. (Esti)
Berkembangnya
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran menyebabkan
terjadinya perubahan yang significan pada media pembelajaran. Peubahan ini
diharapkan membawa dapmak positif dalam pembelajaran di kelas. Dalam sebuah
penilitian oleh supurwoko yang
menyelidiki mengenai pengaruh media pembelajaran berbasis TIK yang telah Di Up
load ke WEB terhadap peningkatan kemampuan kognitif mahasiswa Program Studi
Pendidikan Fisika FKIP UNS pada bahasan gelombang elektromagnetik sehingga
disimpulkan media pembelajaran dapat memberikan penguatan rerata ternormalisasi
pada tingkat sedang (Supurwoko)
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Menurut Weiser seperti yang dikutip Santrock (2004 : 499), sekarang ini
kita berada di era komputer pribadi (PC) di mana satu orang punya satu
komputer. Tetapi generasi komputer berikutnya akan berupa ubiquitous
computing, yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan,
ketimbang ke personal. Dalam lingkungan ini, teknologi akan menjadi latar
belakang. Ringkasnya, ubiquitous computing akan berupa dunia pasca-PC.
Perangkat teknologi umum, seperti telepon dan perangkat elektronik lainnya akan
terkoneksi dengan internet dan pengguna mungkin tidak menyadari perangkat mana
di lingkungannya yang terkoneksi. Perangkat komputer baru yang kecil, portable,
mobile, dan murah diperkirakan akan menggantikan komputer desktop. Ubiquitous
adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realitas virtual menempatkan
orang di dalam dunia yang diciptakan orang di dalam dunia yang diciptakan
komputer, ubiquitous computing akan memaksa komputer eksis di
dunia manusia. Perangkat komputer baru yang kecil, portable, mobile, dan
murah ini dapat disediakan kepada lebih banyak murid ketimbang komputer desktop.
Perangkat baru ini, dipasangkan dengan jaringan murah, dapat memampukan
murid untuk membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk membantu
mengerjakan suatu tugas dan bisa dibawa pulang. Mereka bisa meningkatkan
kolaborasi dan memudahkan penggunaan tanpa dibatasi lokasi.
Perkembangan TIK memang memiliki banyak manfaat,
khususnya di bidang pendidikan, maka banyak orang yang ingin segera bisa
memanfaatkannya. Namun, tidak bisa dipungkiri pemanfaatan TIK di dalam sektor
pendidikan memiliki beberapa kendala, di antaranya: (1) kurangnya pengadaan
infrastruktur TIK, hal ini disebabkan sulit dijangkaunya beberapa daerah
tertentu di Indonesia, sehingga penyebarannya tidak merata. Masih banyak daerah
yang sulit dijangkau oleh alat transportasi. Untuk mencapai daerah yang dituju,
hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Sedangkan dengan berjalan kaki,
tidak memungkinkan untuk membawa berbagai peralatan multimedia; (2) masih
digunakannya perangkat multimedia bekas di lembaga-lembaga pendidikan yang
terdapat di daerah pedesaan. Perangkat multimedia bekas ini tentunya masih
menggunakan spesifikasi yang sudah tertinggal jamannya. Sehingga penggunaannya
tidak mampu bersaing dengan laju perkembangan TIK yang begitu pesat; (3)
kurangnya infrastruktur telekomunikasi
dan perangkat hukum yang mengaturnya, sebab cyber law belum diterapkan
di dunia hukum Indonesia; (4) mahalnya biaya pengadaan dan penggunaan fasilitas
TIK. Hal ini dikembalikan lagi kepada pemerintah, sedangkan pemerintah masih
sulit mengalokasikan dana anggaran untuk pengadaan fasilitas TIK yang dapat
menunjang pendidikan Indonesia. Sebagai contoh, pengadaan fasilitas di daerah
pedesaan masih sangat minim.
Sejalan dengann masalah dan hasil analisis data pada
sebuah penelitian berdasarkan sumber jurnal menyimpulkan bahwa pembelajaran
fisika engan memnfaatkan multimedia berpengaruh significn dalam meningkatkan
pemerolehan belajar. Secara khusus diperoleh kesimpul bahwa terdapat perbedaan pemerolehan belajar
yang sigifikan antara siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran dengan
memanfatkan multimedia dan tanpa multimedia lebih tinggi daripada siswa yang dilibatkan
tanpa multimedia
Dalam metodologi pembelajaran, ada dua aspek yang cukup
menonjol, yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran . Media sangat berperan dan membantu
guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses
belajar. Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah
satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian baik
di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas
dalam bentuk media berbasis ICT dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh
karena itu, guru hendaknya mampu berinovasi dan berkreasi dalam rangka merancang suatu
pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. (Nanang)
Pembelajaran fisika menggunakan audio
Salah satu cara yang dapat
mempermudah pemahaman konsep fisika ialah menggunakan media dalam bentuk
audio-visual. Media audio-visual umumnya digemari siswa saat ini. Hal ini tidak
terlepas dari kebiasaan siswa yang sering menonton film. Media audio-visual
(video) memiliki kelebihan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Kelebihan
dalam ranah kognitif antara lain dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan
cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut
interaksi siswa. Kelebihan dalam ranah afektif antara lain dapat menjadi media
yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi. Kelebihan dalam ranah
psikomotor antara lain dapat memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut
gerak, baik dengan cara memperlambat maupun mempercepat gerakan yang
ditampilkan (Anderson, 1994:102). Media audio-visual mempunya daya tarik yang
sangat tinggi hal ini tidak terlepas dari sajiannya yang menampilkan video
berupa gambar yang disertai suara, sehingga indera penglihatan dan pendengaran
ikut terangsang. (Febrian)
Salah satu simulasi penerapan
kurikulum 2013 dalam pembelajaran fisika yang menggunakan IT seperti http://www.youtube.com/watch?v=yPKavFeCgmc Itulah
ulasan mengenai perkembangan IT pada pembelajaran fiska dalam kurikulum 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response