Senin, 10 Maret 2025

#Book Review 23 | Sore by Suryana Paramita

 

Judul : Sore

Penulis : Suryana Paramita
Penerbit : Media Kita
Tahun : 2019
Hal : 170

Sore diadaptasi dari youtube series dengan judul yang sama karya Yandy Laurens yang kunonton beberapa tahun lalu.

kalau biasanya film terinsipirasi dari buku kalau ini sebaliknya buku yang terinspirasi dari film. kadang-kadang berpikir kenapa sih harus baca lagi kan udah nonton filmnya? karena menonton dan membaca adalah dua hal yang berbeda. saya suka nonton tapi jauh lebih suka membaca buku. benang merah cerita masih mirip walaupun tidak persis sama. saya tidak kecewa dengan diksi yang disuguhkan. Semuanya pas, endingnya yang dibelokkan dikit tidak merusak ekspektasiku.

Saya suka Sore sejak episode pertama kunonton, ceritanya otentik, simpel, tapi bermakna. Di buku inipun demikian sore istri dari masa depan membawa saya hanyut dalam ceritanya, senyum-senyum sendiri dengan kepolosan Jo. dan yang paling kusuka dari buku ini ada di halaman (63) silhakan dibaca sendiri perbincangannya. Prinsip hidup tuh mahal banget dan untuk prinsip hidupnya Sore dan Jo disini juga selalu menjadi prinsip hidupku, semoga saya juga selalu bertahan dengan prinsip itu.

Sore ini datang di kehidupan Jo untuk memperbaiki pola hidupnya (agar) Jo bisa hidup lebih lama, sehat dan menjadi suami untuk sore. Walaupun dibuku ini, ada hal yang harus dibayar baik oleh Sore dan Jo sebagai konsekuensi karena Sore mengobrak-abrik masa lalu Jo. bukunya tipis bisa banget dibaca sekali duduk. pesan bukunya tentang rasa penerimaan pasangan, pola hidup tuh dijaga sejak muda. nggak usah begadang, dikerjakan subuh aja, jadwalkan olahraga. jangan sampai nanti kamu meninggalkan orang yang menyerahkan hidupnya ke kamu tapi kamunya lebih duluan pamit.

well, ini diluar nalar ceritanya tapi pesannya harusnya nyampe yak. kita tidak punya kesempatan untuk bertemu dan tidak pernah tau suami atau istri kita sebelum terjadi. tapi kita bisa mengusahakan ke diri sendiri untuk hidup sehat, menjaga apa yang harusnya dijaga.

“tahu nggak kenapa senja menyenangkan? kadang dia merah merekah bahagia, kadang dia hitam gelap berduka, tapi langit selalu menerima senja apa adanya”
Maret 10, 2025 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response