selalu kupertanyakan dulu apa sih alasan orang siap menikah? yang saat itu tidak bisa kujawab. apa karena dia tidak meyakinkan? untuk saat itu dia cukup meyakinkan tapi saya tetap tidak memiliki rasa dan keyakinan untuk bilang kalau Saya Siap menikah. hinggah akhirnya ketidakyakinan itu berakhir setelah kucoba jalani apa adanya. ternyata waktu menjawab ada beberapa hal yang tidak bisa kuterima dan masa lalu itu tidak bisa diubah dan yang paling fundamental adalah dia terpaut dengan masa lalu yang sangat berkesan di hidupnya. hingga akhirnya semua yang kucoba berakhir dan seperti yang kucerita di artikel sebelumnya dia menikah dengan orang lain juga kan. berarti kemarin memang hanya singgah dong kek lagi transit di stasiun. saya jadi stimulus aja untuk dia menemukan his the only one of his life atau saya ini memang tidak pernah ada ? hahah who knows that feeling expect him.
Kenapa tiba-tiba saya membahas tentang siap ? karena sekarang belum juga menikah but I am Happy enough. Alhmdulillah banyak hal dari sisi finansial ku yang sudah terpenuhi dan lebih dari cukup. Belum menemukan the only one to talking life ya mungkinn karena lagi-lagi saya belum siap aja. Hanya karena melihat orang-orang di sekitar ku sudah menikah memiliki anak yang lucu jadi tiba-tiba pengen juga punya anak, maunya kembar pula hahaha. but wait, don't think too faster. I even don't find someone who want to share anything with me. Jomblo nya awet tapi jiwanya tenang banget, Masya Allah.
Baru saja menjenguk teman kosan di C4 dulu yang sangat kuingat dia perempuan mandiri, kokoh dengan pendiriannya, terbuka pikirannya tentang hidup ya mungkin terpaksa terbentuk karena broken home. tapi dia sangat kuat, sangat bisa menyeretku untuk di opname di RS karena tipes padahal saya sangat anti di rumah sakit karena malas urus berkas ke sana-sini. But she did for me. thankyou dear. Sekarang dia yang masuk di Rumah sakit, tidak bisa mengonsumsi makanan apapun dari mulut. sedikit tertenyuh mendengarnya bilang "saya lagi kek puasa, puasa terpanjang sejauh ini, hampir sebulan tidak bisa makan apapun" lagi-lagi menegur ku secara halus puasa senin-kamis aja baru kucoba lakukan sekitar 3 bulan terakhir rasanya kek cungkir balik. Temanku yang harus dan terpaksa berjuan untuk hidup dengan tidak makan apapun. maka kurang nikmat apa hidupku yang bisa kupilih kapan harus berbuka dan sahur. menu sahur dan buka apa yang kuinginkan. padahala hanya sehari berpuasa. Coba bayangkan dia sebanyak apa makanan yang mau dia makan setelah berpuasa hampir 3 bulan itu. Semoga oprasi nya besok lancar biar bisa kubawa kulineran di Makassar
Masalah utamanya bukan di situ tapi tentang hidup yang biasanya terlihat sangat indah di standar manusia pada umumnya tetapi siapa yang menjamin yang terlihat itu adalah topeng yang terpaksa dipasang karena tanggungjawab dan rasa apapun itu. Nggak ada yang salah dengan itu, tapi ada berapa banyak sih perempuan yang kuat dengan hal itu? ada berapa banyak hal yang dipertimbangkan ketika menikah, biasanya keluarganya baik tapi suaminya selingkuh, kalau tidak selingkuh biasanya KDRT karena overprotektif, atau suaminya sangat menyayangi tapi keluarganya toxic, atau keluarganya, suaminya baik tapi diiuji dengan ekonomi atau bisa juga dengan ketidakhadiran anak yang ditunggu-tungggu para kakek-Nenek. atau di versi yang lebih tidak masuk akal dan baru kutau setelah membaca bukunya Re by Maman Suherman ada masalh yang lebih krusial untuk orang-orang kaya silahakan dibaca bukunya agar mengerti apa yang kumaksud
Complicated ya. di sepanjang jalan tadi dari Rumah sakit Wahidin ke Kaka Tua ini, itu yang terus berputar di otakku. Segala urusanku kupercayakan sama Tuhan tidak bisa kuprediksi apa yang akan terjadi dihidupku tapi selama saya melakukan hal-hal yang menurutku benar maka saya yakin akan datang juga kok yang baik-baik. Kadang mikir atau nggak usah nikah aja ya? tapi saya mau punya anak kembar? atau adopsi anak aja ya? tapi mau hidup dengan orang lain juga. mau berbagi juga (again kembali ke pertanyaan awal tadi siap nggak dengan segala resikonya? and i can't answer that kalau tidak menemukan the one itu.
kenapa kutulis di sini? toh nggak ada juga kan yang baca ini wkwk. Semoga kudiprtemukan dengan hal-hal baik, sehat keluarga ku juga akur-akur. Because diantara banyaknya drama keluarga saya selalu melihat cinta bapak dan ibu ku itu saling melengkapi. itu yang membuatku optimis akan ada kok orang-orang yang cintanya kek gitu. saya harusnya juga dapat someone who loves me tanpa pamrih akan dititip kok rasa ke hati nya seperti apa yang kamu rasaa. ada waktuunya satu-satu. nggak semuanya harus cepat. mungkin jodohku lagi menyembuhkan luka nya, atau masih mendampingi perempuan-perempuan lain untuk nontoon dan jalan sampai akhirnya rasanya itu bilang i looking for women like Sri Agustinii hhaha
Udah ah, terlalu panjang. halu nya terlalu lewat nanti jam tidurku, rutinitasku nanti terhambat. But God Thank you selalu mengabulkan permintaan kecilku sebelum saya tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response