Coba bayangkan ada berapa banyak mimpimu yang terwujud? Coba lihat lagi wishlistnya tahun lalu?
Saya orang yang suka menulis wishlist tahunan biasanya kutulis setiap 22 November atau di akhir tahun menjelang 1 januari. Untuk tahun ini entah kenapa hatiku belum tergerak untuk memulai menulis apa. Kilas balik wishlist ku tahun lalu ternyata ada sekitar 50% yang terwujud. Percaya tidak percaya mimpi-mimpi yang kutulis membawaku menjemputnya tanpa aba-aba. Misalnya saja membeli MacBook Pro M1 ini. Masih sangat ingat dulu sangat ingin pake Mac bukan untuk gaya-gaya an tapi memang feelnya untuk menggunakan Mac sangat jauh berbeda ketika menggunakan windows. Tapi dulu masih kutahan-tahan. Ya karene saya selalu memiliki prensip bahwa kalau mesih punya laptop yang bisa digunakan kenapa harus ganti?
Jiwa minimalist ku Keknya sedikit kental ya. Misalnya persoalan motor yang kupake Sejak kelas 9 SMP tabun 2009 masih kugunakan sampai sekarang. Sudah sangat banyak orang menegur menyuruhku menggantinya dengan yang baru. Ya selain uangku kayaknya masih mau kugunakan pada hal yang lain, motorku juga masih sangat berfungsi. Jadi knappa harus ganti?
Well kecuali perihal laptop ini. Adikku H-2 Sebelum pindah tempat kerja tiba-tiba bilang saya mau pake laptop ya. Emm kucek-cek saldo ku dan ku kurangi dengan tabunganku. Sepertinya masih dapat nih. Ya walaupun harus menabung lagi karena jujurly belum ada planning beli Mac secepat ini. Tapi kalau Tidak ada laptop saya mau pake apa ditengah gempuran pekerjaan ini wkwkw. Daripada beli dua kali lalu nanti Tidak bisa dipake lama kalau dijual ulang harganya tidak seberapa maka kuputuskan untuk membeli saja laptop incaranku yang sesuai budget ini.
Hikmahnya apa cerita panjang ku ini? Bahwa setiap mimpi akan dijawab di waktu yang tepat kalau belum dijawab ya tunggu atau bisa jadi digantikan dengan hal yang jauh lebih baik.
Tapi untuk tahun ini saya Tidak menuliskan wishlist lagi, bukan tidak percaya hanya saja sekarang rasanya maunya nggak banyak. Sehat, cuan lancar, keluarga bahagia, hidup tenang, beribadah dengan khusyuk adalah sebuah pencapaian besar. Yang kubutuhkan sepertinya rutinitas yang simpel tapi kulakukan consistent. Seperti membaca buku yang dulunya kupikir tidak bisa kubaca 1 buku satu bulan ternyata bisa banget baca buku kayak 2 buku sepekan. Tapi kutidak mau menggebu-gebu di awal makanya tetap kulakukan dengan sedikit yang penting konsisten. Kayak 1 book 1 week lah.
2025 ini saya menjalani hidup 30 tahun. Umur yang sakral bagi beberapa orang apa lagi kalau belum bertemu dengan pasangan hidup. Tapi kayak ada kok nanti, sangat kupercaya. Persoalan yang datang duluan jodoh kematian atau jodoh menikah kita tidak pernah tahu. Yang pasti kalau jodoh kematian tidak bisa kita hindari tapi kalau jodoh menikah setidaknya kita bisa persiapkan, memilih, dan menjalani dengan khusyuk. Bahkan sepertinya saya agak takut menikah dibandingkan mati. Bukan karena mati rasa tapi karena dengan menikah, dua kepala sedang dicocokkan yang bisa menghadirkan berbagai kemungkinan yang ada, sementara mati, ya kita kembali ke hal yang abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response