For sure I am Fine. really fine, nggak ada dendam kesumat kayak dulu lagi. Benar-benar ikhlas. Silahkan monggo lewat aja memang kita sudah sampai situ aja.
Perihal jodoh kalau dipikir ya ujung-ujungnya overthingking. Tapi balik lagi rasa percaya ku sama Tuhan tuh nambah besar banget, doaku menurutku jauh lebih cepat terkabul kayak misalnya saya bilang ke temanku. “Saya mau liat sih pacaranya dia siapa, pasti ada nggak mungkin firasat ku salah” dua hari kemudian benar-benar udah posting aja foto pacaranya di Sosmed nya yang kebetulan lewat.
Itu salah satunya masih banyak hal-hal ajaib yang hinggap yang kuucapkan tiba-tiba lalu tiba-tiba juga kejadian. Kecuali perihal jodoh. Tapi ini bukan persoalan sepele ini tentang hidup jadi segala proses yang kulewati ini mempersiapkan ku dengan jodohku.
Menurutku jodoh bukan akhir tapi awal untuk tantangan baru, jadi butuh mental baja makanya dilatih dulu patah hatinya. Ini kayaknya lebih ke menyemangati hidup sih.
Saya jeda nulis dan baca buku beberapa tahun terkahir. Akhir-akhir ini lagi giat-gitnya membaca buku. Lagi ingin kembali ke hidupku yang dulu. Kalau kupikir-kupikir hidup itu berproses, tumbuh. Kadang kita sangat mencintai sesuatu tapi beberapa waktu kedepan kadang tidak ada rasa sama sekali. Kek buku, saya pernh ada di tahap yang tidak menyelesaikan satu buku berbulan-bulan padahal tipis banget loh itu.
Prosesnya naik-turun kek iman, cinta, ego. tinggal kita atur bagaimana mengontrol diri untuk kembali ke mode on ketika kita merasa lagi down-downnya.
Tadi tiba-tiba rumah tetangga ku kebakaran, saya sedang ngajar baru setengah jalan sekira 45 menit. Tiba-tiba teman ku menelfon nyuruh pulang karena rumah di belakang rumah kebakaran. Panik dong, baru sejam yang lalu adikku pamit mau pulkam,tidak ada siapa-siapa di rumah. Sepanjang jalan pulng udah kayak mau lompat biar bisa sampai rumah. Pasrah aja pokoknya sambil mau nangis di motor. Lalu tiba-tiba tersadar rasa kepemilikan terhadap barang ku besar banget keknya ya padahal itu titipan. Hari ini Allah baik banget kemarin-kemarin juga saya nya aja yang kurang bersyukur.
Alhmdulillah, rumah aman apinya padam, 2 rumah habis di babat api untung tim pendam cepat datang jadi tidak tersebar lebih jauh. Untuk tetanggaku semoga lekas membaik.
Tuhan, maaf ya selalu berburuk sangka dengan segala rencana mu. Terimakasih atas segala nikmat mu. Untuk hatiku yang kadang-kadang tidak tau diri, berharap terlalu banyak pada ciptaan mu, tolong dibantu kontrol ya Rabb.
Tidak ku ragukan lagi cara mu membolak-balik hati. Tapi titipan rasamu ini buat secukupnya ya. Buat hatiku menautkan pada gantungan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response