Listrik statis
Gaya Coulomb
Pada saat
hujan turun, pernahkah anda melihat petir? Suatu peristiwa alam yang
sangat berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan
cahaya yang diikuti dengan suara dahsyat di udara. Bagaiman kah jika seseorang
tersambar petir, maka tubuh orang tersebut akan terbakar. Namun apa yang
meneyebabkannya terbakar?. Cermati penjelasan berikut untuk menemukan
jawabannya
Nah ada
lagi contoh lain, ketika anda melihat gedung-gedung tinggi, pernahkah kalian
bayangkan bahwa gedung akan tersambar petir, dengan melihat posisinya lebih
tinggi dari benda lainnya. Maka ketika ingin menghindari kejadian- kejadian
yang tak terduga maka gedung-gedung bertingkat yang cukup tinggi dilengkapi
dengan penangkal petir. Lalu seperti apakah alat tersebut? Apakah bisa juga
diaplikasikan pada manusia agar terhindar dari sambaran petir?
Sebelum
kita membahas lebih jauh contoh-contoh peristiwa alam di atas sebaikknya kita
memperhatikan terlebih dahulu, ketika tangan menyentuh layar TV, seringkali
kita terkejut karena seperti ada sengatan dari monitor TV tersebut, apakah yang
meneyebabkan hal itu terjadi?

Barangkali
anda telah memiliki pengalaman tentang listrik statis seperti ketika anda
menyisir rambut kering, atau ketika menyetrika baju nilon. Pada setiap kasus
ini, suatu benda menjadi “bermuatan” listrik karena proses gosokan dan
dikatakan memiliki muatan listrik, seperti apa kah muatan listrik itu? Bisa kah kita melihat muatan itu dan
seperti apa jenis muatan itu? Sebelum kita melanjutkan pembahasan
tentang muatan listrik, coba anda memperhatikan simulasi ini!!!!
![]() |
Bisakah kalian membayangkan benda apa yang berprilaku seperti simulasi tersebut? Peristiwa lain yang terdapat pada gambar di bawah ini Batang yang bertanda positif dan tanda positif bertemu kedua batang tolak menolak begitu pun jika kedua batang negative, tapi ketika batang positif dan negative bertemu akan Tarik menarik.
Dengan melihat perilaku muatan di atas maka sebenarnya ada berapa jenis
muatan? Bagaimana sehingga muatan itu dikenal dan dinyatakan dal hal tertentu?
Nah ternyata ada seorang saintis, di Amerika seorang filosuf yang bernama
Benjamin Franklin (1706-1790) menentukan sebagai muatan positif dan muatan
negatif. Franklin memilih muatan pada batang kaca yang digosok adalah muatan
positif, sedangkan muatan pada penggaris plastik yang digosok (atau
amber) adalah muatan negatif. Sampai sekarang kita masih
mengikuti perjanjian ini. Jadi terdapat dua jenis muatan listrik. Ketika
penggaris plastik kedua yang telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan
pada penggaris plastik pertama, penggaris pertama bergerak menjauhi penggaris
kedua. Ketika batang kaca kedua yang telah dimuati dengan cara yang sama
didekatkan pada batang kaca pertama, batang kaca kedua juga bergerak menjauhi
batang kaca pertama. Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar b. Tetapi,
jika batang kaca yang bermuatan didekatkan pada penggaris plastik yang
bermuatan, akan didapatkan bahwa keduanya akan saling menarik, Gambar c. Karena
itu, muatan pada batang kaca haruslah berbeda dengan muatan pada penggaris
plastik. Memang, melalui eksperimen seluruh muatan benda dapat dikategorikan ke
dalam dua jenis. Setiap benda bermuatan yang ditarik oleh penggaris plastik,
akan ditolak oleh batang kaca, atau setiap benda yang ditolak oleh penggaris
plastik, akan ditarik oleh batang kaca. Jadi terdapat dua jenis muatan listrik
yaitu, muatan yang ditolak batang kaca bermuatan,dan muatan yang
ditarik batang kaca bermuatan.
Melihat peristiwa di atas maka Franklin mengusulkan bahwa jumlah
muatan yang dihasilkan oleh suatu benda melalui suatu proses penggosokan, adalah
sama dengan jumlah muatan positip dan negatip yang dihasilkan. Jumlah bersih
muatan yang dihasilkan oleh suatu benda selama proses penggosokan adalah nol. Contoh,
ketika penggaris plastik digosok dengan kain wol, plastic memperoleh muatan negatip
dan kain wol memperoleh muatan positip dengan jumlah yang sama. Muatan-muatan
tersebut dipisahkan, namun jumlah kedua jenis muatan adalah sama. Ini adalah
contoh dari suatu hukum yang berlaku sampai sekarang, yang dikenal dengan nama
hukum kekekalan muatan listrik yang berbunyi: “Jumlah bersih muatan listrik
yang dihasilkan pada dua benda yang berbeda (penggaris plastik dan kain wol)
dalam suatu proses penggosokan adalah nol” Jika suatu benda atau suatu daerah
ruang memperoleh muatan positif, maka akan dihasilkan sejumlah muatan negatif
dengan jumlah yang sama pada daerah atau benda di sekitarnya.
Gambar
2 memperlihatkan model atom sederhana, terdiri dari muatan positif
di dalam inti, dikelilingi satu atau lebih elektron. Inti berisi proton-proton
bermuatan positif, dan netron yang tidak bermuatan listrik. Besarnya muatan berlawanan.
Karena itu atom-atom netral berisi proton-proton dan elektron- elektron dengan
jumlah yang sama. Meskipun demikian, suatu atom kadang kadang akan kehilangan
satu atau lebih elektron, atau akan memperoleh elektron-elektron ekstra. Pada
kasus ini, atom akan bermuatan positip atau negatip, dan disebut ion.



Umumnya, ketika benda dimuati melalui gosokan, benda-benda akan mempertahankan
muatannya hanya sebentar, kemudian kembali ke keadaan netral. Kemana muatan
pergi? Dalam beberapa kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di
udara (misalnya, oleh tumbukan dengan pertikel-partikel bermuatan, yang kita
kenal sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa yang mencapai bumi). Hal yang
penting diketahui, bahwa muatan dapat lepas ke inti air di udara. Ini karena
molekul-molekul air adalah polar, meskipun molekul-molekul air tersebut
adalah netral, muatan molekul-molekul air tidaklak disalurkan secara seragam
sebagimana diperlihatka pada Gambar
3. Jadi elektron-elektron ekstra pada penggaris plastik, dapat lepas ke
udara karena ditarik menuju molekul-molekul positip air. Di sisi lain,
benda-benda yang dimuati secara positip, dapat dinetralkan oleh hilangnya
(berpindahnya) elektron-elektron air dari molekul-molekul udara ke benda-benda
bermuatan positip tersebut. Pada udara kering, listrik statis lebih mudah
diperoleh karena udara berisi lebih sedikit molekul-molekul yang dapat
berpindah. Pada udara lembab, adalah sulit untuk membuat benda bermuatan tahan
lama.

Gambar
3 Sebuah molekul air. Karena molekul air mempunyai
muatan yang
berlawanan pada ujung yang berbeda, maka disebut
sebuah molekul
“polar”.

Bila
sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda
logam
lain yang tidak bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam
logam
yang netral akan ditarik menuju logam yang bermuatan positif tersebut
sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 4. Karena sekarang logam kedua
tersebut
kehilangan beberapa elektronnya, maka logam ini akan bermuatan
elektron
Gambar
4 Batang logam netral memperoleh muatan ketika
disentuh
dengan benda logam lain yang bermuatan.
positif.
Proses demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan
cara
kontak, dan kedua benda tersebut akhirnya memiliki muatan dengan
tanda
yang sama.
Bila
benda yang bermuatan positip didekatkan pada batang logam yang
netral,
tetapi tidak disentuhkan, maka elektron-elektron batang logam tidak
meninggalkan
batang, namun elektron-elektron tersebut bergerak dalam
logam
menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan positip pada
ujung
yang berlawanan, seperti diperlihatkan pada Gambar 5.
Gambar
5 Memberi muatan dengan jalan induksi
|
|
Muatan tersebut dikatakan
telah diinduksikan pada kedua ujung batang logam.
Proses demikian disebut
memuati dengan cara induksi. Tentu saja tidak ada
muatan yang dihasilkan dalam batang; muatan hanya dipisahkan.
Jumlah
muatan pada batang logam
masih sama dengan nol. Meskipun demikian, jika
dipotong menjadi dua bagian,
kita akan memiliki dua benda yang bermuatan,
satu bermuatan positip dan
yang lain bermuatan negatip.
Cara
lain untuk menginduksi muatan pada benda logam adalah dengan jalan
menghubungkan logam tersebut menuju ground melalui kawat Konduktor sebagaiman ditunjukkan pada
baterai (ground). Selanjutnya benda dikatakan di ground-kan atau dibuminkan .
karena bumi sangat besar dan dapat menyaurkan electron maka bumi denganmudah
menerima ataupun memberi elektro-elektron, karena itu dapat bertindak sebagai
penampung (reservoir) untuk muatan. Jika suatu benda bermuatan negative
didekatkan ke sebuah logam, maka electron-elctron bebas dalam logam akan
menolak dan bebrapa electron akan bergrak menuju bumi melalui kab
Pernahkah anda berpikir tentang bagaimana mengetahui
suatu benda bermuatan atau tidak? Coba perhatikan simulasi berikut!!
Dengan mencermati simulasi tersebut apa yang anda pahami tentag Elektroskop?
Bisakah anda memberikan penjelasan sendiri tentang elektroskop? Mari kita
bandingkan pendapatmu dengan penjelasan di bawah ini! Elektroskop
mendeteksi muatan suatu bahan Sebagaimana diperlihatkan Gambar 7, di
dalam sebuah peti kaca terdapat dua buah daun elektroskop yang dapat bergerak
(kadang-kadang yang dapat bergerak hanya satu daun saja), biasanya dibuat dari emas.
Daun-daun elektroskop ini dihubungkan ke sebuah bola logam yang berada di luar peti
kaca melalui suatu konduktor yang terisolasi dari peti. Apabila benda
![]() |
Gambar 7
Elektroskop
yang
bermuatan positip didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi
melalui induksi, elektron-elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua
daun elektroskop bermuatan positip dan saling menolak (Gambar 8a). Proses
demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola dimuati
dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop
memperoleh muatan positip, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 8b. Pada
setiap kasus, makin besar muatan, maka makin lebar pemisahan daun-daun
elektroskop.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dengan cara ini, anda tidak
dapat menentukan tanda muatan, karena dalam setiap kasus, kedua daun elektroskop
saling menolak satu dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop
dapat digunakan untuk menentukan “tanda muatan” jika
Gambar
8 Elektroskop dimuati (a) dengan cara induksi,
(b)
dengan cara konduksi
Pertama-tama
pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya secara negatip,
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 9a. Sekarang, jika bendabermuatan negative
didekatkn sebagaiman ditunjukkan pada Gambar
9b, maka lebih banyak elektron diinduksi untuk bergerak ke bawah menuju
daun-daun elektroskop sehingga kedua daun ini terpisah lebih lebar. Di sisi
lain, jika muatan positip didekatkan, maka elektron-elektron akan diinduksi
untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih negatip dan jarak pisah kedua
daun ini menjadi berkurang (menjadi lebih sempit), seperti pada gambar 9c.
![]() |
Gambar 9
Elektroskop yang pertama-tama dimuati dapat digunakan untuk menentukan tanda
dari suatu muatan yang diberikan.
|
![]() |
Muatan
listrik dapat hilang dengan pengosongan. Pengosongan terjadi
apabila
tersedia suatu jalan bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu
benda
bermuatan ke benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari satu
benda
ke benda lain disebut penetralan atau pengosongan muatan statis.
Pengosongan
itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering
dikosongkan
dengan cara menyalurkan ke tanah.
Pengosongan
muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga
menimbulkan
suara dahsyat yang kita sebut guntur. Proses terjadinya petir
dapat
dijelaskan pada Gambar 11a, 11b, dan 11c. Bacalah keterangan
ketiga
gambar tersebut.
![]() |

Gambar
12.
Pada
saat terjadi petir, pengosongan listrik
statis
dari bagian bawah awan yang bermuatan
ke
Bumi akan melewati batang penangkal petir
ini.
Muatan listrik akan mengalir ke bawah
dengan
aman melalui kabel logam tersebut, dan
masuk
ke dalam tanah
Doc:Kuswanti.pdf
Berdasarkan
pemaparan di atas telah dilihat bahwa muatan tak sejenis tarik-menarik dan
muatan sejenis tolak-menolak, dengan kata lain ada gaya yang bekerja antara dua
atau lebih benda yang bermuatan. Lalu seperti apakah gaya itu? Besar gaya ini
bergantung pada besar muatan dan jarak antara muatan tersebut. Mari kita
mengintip catatan sejarah pada tahun 1785 seorang ahli fisika bangsa Perancis
yang bernama Charles Coulomb (1736-1806) telah menyelidiki hubungan antara
besaran-besaran tersebut di atas. Beliau ternyaa menggunakan Jenis peralatan
yang seperti Batang yang diisolasi dengan bola-bola konduktor kecil A dan A’,
digantungkan melalui kawat tipis. Bola yang sama yaitu B, ditempatkan didekat
bola A. Ketika bola A dan bola B bersama-sama disentuh dengan benda yang
bermuatan, maka muatan menyebar ke kedua bola (bola A dan B) secara merata.
Karena kedua bola A dan B memiliki ukuran yang sama, maka kedua bola tersebut
menerima muatan dengan jumlah yang sama. Simbol untuk muatan adalah q.
Oleh karena itu, besarnya muatan pada bola-bola A dan B dapat disimbolkan
dengan notasi qA dan qB. Coulomb menemukan bagaimana gaya antara
kedua bola yang bermuatan, A dan B tergantung pada jarak tertentu. Pertama ia
dengan hati-hati mengukur besarnya gaya yang diperlukan untuk memuat kawat yang
bergantung melalui sudut yang
diberikan. Dia kemudian menempatkan
muatan yang sama pada bola A dan B dan mengubah jarak keduanya d, antara
keduanya. Gaya menggerakkan A dari posisi diamnya, memutar kawat yang
digantung. Dengan mengukur pembelokan A, Coulomb dapat menghitung gaya
penolakan. Coulomb menunjukkan bahwa gaya F berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua pusat bola.
Nah apakah
yang mempengaruhi besarnya mutan suatu bahan ? Untuk menyelidiki bagaimana gaya
bergantung pada besarnya muatan, ternyata Coulomb mengubah muatan bola.
Pertama-tama Coulomb memberi muatan A dan B sama seperti sebelumnya. Kemudian
Coulomb menambahkan bola lain yang tidak bermuatan, dengan ukuran yang sama
dengan B. Ketika bola tersebut disentuhkan ke bola B, maka kedua bola membagi
muatan yang telah ada dengan bola B. Karena keduanya memiliki ukuran yang sama,
maka bola B sekarang hanya memiliki separuh muatan semula. Oleh karena itu,
muatan pada bola B hanya separuh muatan bola A. Setelah bola lain yang
disentuhkan ke bola B tersebut dijauhkan dari bola B, maka Coulomb menemukan
bahwa gaya antara A dan B menjadi separuh dari gaya antara A dan B semula (gaya
antara A dan B sebelum adanya bola yang tidak bermuatan). Ia menyimpulkan bahwa
besar gaya F, berbanding langsung dengan muatan-muatannya.
Setelah
melakukan pengukuran yang sama, Coulomb menyimpulkan hasilnya dalam suatu hukum
yang disebut Hukum Coulomb : Besarnya gaya antara muatan qA dan
muatan qB, yang dipisahkan oleh jarak d, adalah berbanding lurus
dengan besarnya kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara muatan-muatan tersebut
Muatan suatu benda sangat sulit diukur secara langsung. Akan tetapi, Coulomb menunjukkan bahwa besarnya muatan dapat dikaitkan dengan besarnya gaya. Dengan demikian, ia dapat menentukan besarnya muatan yang terkait dengan besarnya gaya yang dihasilkan. Satuan muatan dalam SI adalah coulomb (C). Satu coulomb adalah muatan dari 6,25 x 1018 elektron atau proton. Ingat bahwa muatan proton dan electron. adalah sama nah sekarang coba anda buktikan mengapa satu coulomb sama dengan muatan dari 6,25 x 1018 elektron Muatan yang dihasilkan ledakan petir besarnya sekitar 10 coulomb. Muatan pada satu elektron hanya 1,60 x10-19 C. Besarnya muatan suatu elektron disebut muatan elementer. Dengan demikian, benda sekecil apapun seperti uang logam pada saku anda mengandung lebih dari satu juta coulomb muatan negatip. Muatan yang dihasilkan dengan jumlah yang sangat besar ini hampir tidak ada efek eksternalnya sebab diimbangi dengan jumlah muatan positip yang sama. Akan tetapi jika muatan tidak seimbang, muatan yang kecilpun seperti 109 C dapat mengakibatkan gaya yang besar. Menurut Hukum Coulomb besarnya gaya pada muatan qA yang disebabkan oleh muatan qB yang terpisah pada jarak d, dapat ditulis sebagai berikut:
F= k
q AqB
q AqB
d 2



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response