Jumat, 12 Februari 2016

Dimensi^_^

Bermuara pada kisah tak berujung, terangkai indah pada puncak dan lembah rindu. Ia bahkan tak pernah terlihat oleh dimensi empat. Layaknya optik indah ini memandang. Ia hanya berfluktuasi pada gelombong yg telh merambat hingga relung maya. Mungkin ia hanya berupa jejak, layaknya jelmaan partikel. Akupun merasa dan mnyebutnya dengn hal yang berbeda. 
Terkadang aku ambigu pada anomali ini, karena hanya sekedar postulat yg terdispersi hingga ia layaknya monokromatik sejati. Ia akan terlihat indah ketika itu, dan ketika aku tak mengnalnya dengn sebutan apapun.
Kehadirannya perlahan mnghapus coretan usang itu, entah ia Akan melahirkan coretan usang baru atau ia Akan tampak indah, namun bukn kah keindahan warna ada karen bnyaknya Warna yg berseru.? 
Entah ia menjaga atau hanya sebuah kebtulan, selalu menjaga Dengan tuturnya walau kami terpisah oleh revolusi, hingga ia melahirkan rindu untuk Saling menyapa. 
Datang tiba-tiba begitupun ketika ia pergi namun mungkin ia sadar akan sebuah kehilangan, karena bukan kah segala sesuatu itu akan terasa ketika ia telh pergi, walau ia mungkin pergi untuk semntara namun setidaknya aku tersadar bahwa keusangan oleh revolusi" sebelum ia datang mungkin telah berakhir. Ia memecahkan rindu lewat titipan sang pelipat dunia, walau Hanya sekedar kabar
Tapi terima kasih rasa ini tidak mudah untuk ada, tetap seperti ini untuk revolusi" yg akn datang, dan mungkin sampai bumi berhenti berevolusi.
Februari 12, 2016 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response