Layaknya nada yang memiliki not
Ia bergema padahal ia telah pergi
Keganjilan yang membatu di relung sukma
Merambat hingga batas yang tak hingga
Berharap jawaban pada rumput yang bergoyang adalah sia-sia
Jenuhnya pada tunggu mungkin alasannya untuk pergi
Kepadamu yang selalu pergi, mencarilah
Karena pergi yang meninggalkan selalu menyakitkan
Jangan memaksaku untuk ikut pergi, karena inersiaku telah terukir indah di sini
Bersama detik yang berlalu
April 27, 2016
/
by
Sri Agustini
/
0
Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response