Selasa, 29 Mei 2018

Yang berlanjut

Mimpi terbesar adalah obsesi yang menggebu, katanya hidup adalah pilihan namun yang katanya itu simple ternyata seberat baja tatkala ada dua pilihan yang menyuguhiku.

Rasanya kemarin mimpi ku tertata rapi, maka kumulai dengan sesuatu yang menurutku menjadi fondasi. Aku telah memulainya dan waktu telah memaksaku untuk menyadari bahwa deadlinenya semakin dekat dan aku menentukan pilihan dengan segera.

Aku menggebu dan melupakan sesuatu bahwa hidupku tidak sendiri, keluargaku bukan sebuah bahtera yang terlahir sempurna. Ada banyak problematika yang tidak seharusnya kami rasakan namun menyuntik perlahan impian indah itu.

Apakah aku baik-baik saja? Aku terlihat baik di depan mereka walau hatiku masih teguh dengan pendiriannya.

Dan akhirnya aku memilih bukan karena hatiku yang memilih tapi logika ku yang mencerna, aku rasa nya menyerah bahkan sebelum perang dimulai.

Harapku terlalu banyak, mungkin telinga mereka telah penuh dengan ambisiku, dan bosan untuk mencernanya tapi mulutku tidak bisa diam untuk berbagi.

Mei 29, 2018 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response