Sabtu, 01 Agustus 2020

Daily Life #8: Bermimpi

Kenapa memili S2 di tempat yang sama pula? Ini sering kali muncul pertanyaan dibenakku. Sebelumnya perkenalkan Namaku Sri Agustini. Ibuku terinspirasi dari dewi padi makanya menamaiku dengan sri karena memang tempat lahirku penghasilan utama adalah padi. Melihat beberapa tahun terakhir ini saya juga sangat mencintai filosofi padi seperti padi semakin besar semakin tunduk kebawah. Ada juga di buku notasi yang say abaca beberapa bulan lalu menuliskan bahwa padi tumbuh tidak berisik. Namaku berasal dari 2 suku kata. Yaitu Sri dan Agustini.  Asal katanya gusti, mungkin bagi orang jawa Gusti sering mereka gunakan untuk memanggil para petinggi kerajaan pada zaman dahulu atau seringkali menyebut Allah dengan Gusti Allah. Dulu seringkali saya mendapat cibiran kalau namaku nggak islam deh. Tentu cibiran ini kadangkala membuat saya merasa tersudut dan berpikir kenapa sih mamaku dulu tidak menamai ku dengan nama islami pada umumnya. But look at the second word of my name, itu dekat dengan Allah. Bdw apa hubungannya sih nama dengan tingkat keislman sesorang? Nggak ada juga kayaknya.

 

Gambar dari unsplash

Well that’s about my name. saya lahir 25 tahun yang lalu pada bulan November tanggal 22. Saya juga sangat sering kurang kerjaan untuk mencari apa saja sih peristiwa yang terjadi 22 November atau mencari tahu horoskopku yang kadang masuk dalam zodiac skorpio kadang juga masuk dalam sagitarius. Labil memang sih beberapa orang kadang tidak percaya dengan hal demikian namun para pembuat sifat-sifat zodiac ini menggambarkan diri saya cukup mirip dengan scorpioan, entah di zodiac lain apakah juga mirip karena saya biasanya hanya tertarik membaca zodiacku sendiri. Adekku bilang “kamu mau saja dibodohi dengan ramalan-ramalan itu” tapi come on 70% similar. berikut ini salah satu contohnya. Secara umum saya banget.  

gambar dari picuki.com

Kembali kepertanyaan awal kenapa memilih S2? Saya tentu akan menjawab kalau saya ingin menjadi Dosen dan tentunya Sarjana tidak cukup untuk itu. Kemudian datanglah pertanyaan selanjutnya kenapa lanjut di kampus yang sama banyak loh kampus luar yang lebih bagus. Well dari dulu saya juga bercita-cita demikian kok tapi akan selalu ada prioritas yang membuat seseorang memilih satu jalan. Ada hal-hal random yang membuat saya memilih untuk disini dan tidak kemana-mana. Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya untuk diriku sendiri agar memantaskan dan menyiapkan diri untuk mencapai tujuan. Karena terkadang tujuan akan terlihat tumpul jika tidak didukung oleh rasa percaya.

 

Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti webinar yang disediakan oleh tim pengajar ruangguru membahas “Personal Branding”. Saya menanggapi topik yang dibahas dan spekaernya memberi saya suggesti bahwa sebaiknya saya memantapkan tujuan saya apa dan akan kemana agar bisa membangun personal branding dengan lebih baik dan terarah. Honestly, saya ingin tetap menjadi seorang pengajar walaupun memang benar insentif pengajar tidak selalu tinggi. Disamping itu saya ingin menulis dan berkarya di dunia kreatif. Bahkan saya bermimpi untuk memiliki brand sendiri.

 

Kenapa memiliki terlalu banyak mimpi? Seseorang memang harusnya dibiarkan untuk bermimpi banyak tapi hey harus realistis juga Forgosu, jangan semuanya mau dimimpikan tapi nggak bergerak. Perlahan saya merealisasikan mimpi saya untuk menjadi pengajar dengan mengajar di salah satu bimbel online sambil menyelesaikan program magister. Saat pandemic di akhir februari yang mengharuskan untuk tetap dirumah, saya mengembangkan beberapa hal dalam diri saya, mungkin karena memang tidak ada yang bisa saya kerjakan kemarin, saya mulai rutin untuk mereview buku lalu mengunggahnya di blog, menurutku mereview buku adalah salah satu cara untuk melatih cara berpikir. Setelah membaca ratusan halaman saya mencoba merangkum dan mengambil intisari dari buku dengan berusah untuk tetap tidak spoiler terhadap alur cerita. Selain membaca buku saya juga mulai rutin mengedit foto ala-ala vector tapi hanya saya optimalkan menggunakan HP.

Saya menulis ini bukan karena tujuanku terlihat tapi saya menuliskan semua ini agar benang merahnya terlihat, I mean that menulis adalah salah satu cara saya menggambarkan benang merah, membuat struktur terhadap sesuatu jelas arah dan tujuannya kemana.

 

Jadi seperti itulah, sampai jumpa di hari sabtu berceritaku. Untuk melihat postingan tulisanku dapat dilirik di akun instagram berikut  @Bincang.idn dan gambarku di @coret.tin


Agustus 01, 2020 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response