Kenapa memili S2 di tempat yang sama pula? Ini sering kali
muncul pertanyaan dibenakku. Sebelumnya perkenalkan Namaku Sri Agustini. Ibuku
terinspirasi dari dewi padi makanya menamaiku dengan sri karena memang tempat
lahirku penghasilan utama adalah padi. Melihat beberapa tahun terakhir ini saya
juga sangat mencintai filosofi padi seperti padi semakin besar semakin tunduk
kebawah. Ada juga di buku notasi yang say abaca beberapa bulan lalu menuliskan
bahwa padi tumbuh tidak berisik. Namaku berasal dari 2 suku kata. Yaitu Sri dan
Agustini. Asal katanya gusti, mungkin
bagi orang jawa Gusti sering mereka gunakan untuk memanggil para petinggi
kerajaan pada zaman dahulu atau seringkali menyebut Allah dengan Gusti Allah.
Dulu seringkali saya mendapat cibiran kalau namaku nggak islam deh. Tentu
cibiran ini kadangkala membuat saya merasa tersudut dan berpikir kenapa sih
mamaku dulu tidak menamai ku dengan nama islami pada umumnya. But look at the
second word of my name, itu dekat dengan Allah. Bdw apa hubungannya sih nama
dengan tingkat keislman sesorang? Nggak ada juga kayaknya.
Well that’s about my name. saya lahir 25 tahun yang lalu pada bulan November tanggal 22. Saya juga sangat sering kurang kerjaan untuk mencari apa saja sih peristiwa yang terjadi 22 November atau mencari tahu horoskopku yang kadang masuk dalam zodiac skorpio kadang juga masuk dalam sagitarius. Labil memang sih beberapa orang kadang tidak percaya dengan hal demikian namun para pembuat sifat-sifat zodiac ini menggambarkan diri saya cukup mirip dengan scorpioan, entah di zodiac lain apakah juga mirip karena saya biasanya hanya tertarik membaca zodiacku sendiri. Adekku bilang “kamu mau saja dibodohi dengan ramalan-ramalan itu” tapi come on 70% similar. berikut ini salah satu contohnya. Secara umum saya banget.
Kembali kepertanyaan awal kenapa memilih S2? Saya tentu akan
menjawab kalau saya ingin menjadi Dosen dan tentunya Sarjana tidak cukup untuk
itu. Kemudian datanglah pertanyaan selanjutnya kenapa lanjut di kampus yang
sama banyak loh kampus luar yang lebih bagus. Well dari dulu saya juga
bercita-cita demikian kok tapi akan selalu ada prioritas yang membuat seseorang
memilih satu jalan. Ada hal-hal random yang membuat saya memilih untuk disini
dan tidak kemana-mana. Pertanyaan-pertanyaan ini sebenarnya untuk diriku
sendiri agar memantaskan dan menyiapkan diri untuk mencapai tujuan. Karena terkadang
tujuan akan terlihat tumpul jika tidak didukung oleh rasa percaya.
Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti webinar yang
disediakan oleh tim pengajar ruangguru membahas “Personal Branding”. Saya menanggapi
topik yang dibahas dan spekaernya memberi saya suggesti bahwa sebaiknya saya
memantapkan tujuan saya apa dan akan kemana agar bisa membangun personal
branding dengan lebih baik dan terarah. Honestly, saya ingin tetap menjadi
seorang pengajar walaupun memang benar insentif pengajar tidak selalu tinggi. Disamping
itu saya ingin menulis dan berkarya di dunia kreatif. Bahkan saya bermimpi
untuk memiliki brand sendiri.
Kenapa memiliki terlalu banyak mimpi? Seseorang memang
harusnya dibiarkan untuk bermimpi banyak tapi hey harus realistis juga Forgosu,
jangan semuanya mau dimimpikan tapi nggak bergerak. Perlahan saya
merealisasikan mimpi saya untuk menjadi pengajar dengan mengajar di salah satu
bimbel online sambil menyelesaikan program magister. Saat pandemic di akhir
februari yang mengharuskan untuk tetap dirumah, saya mengembangkan beberapa hal
dalam diri saya, mungkin karena memang tidak ada yang bisa saya kerjakan
kemarin, saya mulai rutin untuk mereview buku lalu mengunggahnya di blog, menurutku
mereview buku adalah salah satu cara untuk melatih cara berpikir. Setelah membaca
ratusan halaman saya mencoba merangkum dan mengambil intisari dari buku dengan
berusah untuk tetap tidak spoiler terhadap alur cerita. Selain membaca buku
saya juga mulai rutin mengedit foto ala-ala vector tapi hanya saya optimalkan
menggunakan HP.
Saya menulis ini bukan karena tujuanku terlihat tapi saya
menuliskan semua ini agar benang merahnya terlihat, I mean that menulis adalah
salah satu cara saya menggambarkan benang merah, membuat struktur terhadap
sesuatu jelas arah dan tujuannya kemana.
Jadi seperti itulah, sampai jumpa di hari sabtu berceritaku. Untuk melihat postingan tulisanku dapat dilirik di akun instagram berikut @Bincang.idn dan gambarku di @coret.tin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response