Minggu, 26 Desember 2021

(YOU): Should be Remembered

Foto: https://twitter.com/sriagustiniusmn


Hay welcome desember, sebentar lagi 2022. Saya merasa benar-benar tidak produktif selama bekerja fulltime di BrainAcademy by Ruangguru. 

Well sebelumnya Happy sweet 27 years old to you Tin. Kamu telah melakukan perjuangan terbaik selama 27 tahun ini tetaplah produktif, berbagi dan tersenyum satu lagi tetaplah kuat. biasanya saya selalu menuliskan surat untuk diriku sendiri setiap 22 november. karena kemarin sok sibuk jadi saya bercerita saja melalui dongeng-dongengku ini. 


Beberapa potongan kata di kalimat ini tidak ditulis dalam satu waktu, tapi kutulis saat lagi sendiri pulang kerja, lagi malas buat status apapun di tweet, instgram ataupun status WA seakali pun. jadinya menulis di draf blog. 


Beberapa kutulis dalam keadaan bahagia, bebrapa lagi kutulis dalam keadaan menangis. karena biar hidup seimbang memang alangkah baiknya kalau bahagia dan menangis dibuat seimbang.  

So Here We Goo, 


Ini berlanjut tanpa henti, emosiku naik turun tapi tidak seposesif kemarin. Saya bahkan tidak berniat untuk tau kok kamu sedang dekat dan berbincang dengan siapa. yang kutau adalah saya merasakan kasih sayang lain tanpa ucapan manis. 

Entah kita melangkah terlalu jauh atau saya yang berjalan tanpa arah. Tapi ini nyaman. Semoga kelak saya tidak merindukan apapun tentangmu jika kelak semuanya akan berakhir. 

Kupikir semua akan selesai setelah  kemarin tapi sepertinya ini berlanjut, ini membuatku menoleh dan menyayangimu tanpa aba. 

Jika kusebut satu persatu perjalanan konyol kita mungkin sudah akan habis notes dengan tebal 50 halaman.Terimakasih telah mendengarkan, menemani dan melakukan perjalanan ini. 

Dan ini yang kutakutkan dari dulu mengharapkanmu bercerita lagi dan lagi, ajakan makan siangmu yang tiba-tiba, ini candu yang tiba-tiba kau tarik melangkah ke belekang. saya tidak menyimpulkan apapun ini terlalu abstrak untuk ku ambil garis tengahnya.

Mengenalmu lebih dalam adalah candu, membiarkan mu terus bercerita adalah kesalahan ku, kau menilaiku tertutup tapi memang tidak ada orang lain yang bisa kucerita. karena bahkan saya tidak bisa menerima orang lain, merespon orang lain saja saya kehilangan selera. 

Di setiap sujudku selalu kutitipkan doa untukmu, untuk kita, untuk didekatkan atau dipisahkan dengan cara yang terbaik menurut Versi-Nya, tapi ini rasanya menyakitkan, melelahkan dan menguras emosiku. 
 
Rutinitas-rutinitas ini menjadi candu. Anak-anak sanja memaknai jalan, musik, bau parfum, makanan sebagai salah satu hal yang akan selalu menjadi kenangan terpahit ketika semuanya berakhir. Terkadang saya merasa hanya saya satu-satunya yang menjadi tempatmu berkeluh kesah tapi pada detik yang sama juga saya mengingat ada orang lain. Hey,  bukankan insting perempuan selalu kuat dan selalu benar?, ada orang lain yang masih tetap dia jaga. itulah yang membuatnya takut berkomitmen.  

Kini kumulai tersenyum dibalik layar, bukan meratapi nasip tapi berpasrah, kusudah benar-benar tidak ingin tahu, entah siapa yang lebih dulu menemukan teman hidupnya. kalau kenangan-kenangan ini masih berlanjut kuikhlaskan. bukankah Tuhan maha adil apapun yang terjadi ikhlaskan. 

Jika semua yang kulakukan dengan ikhlas tidak mungkin Tuhan akan melihatku terus-menerus tersakiti di pojok bumi ini. Saya juga sudah tidak menaruh ekspektasi apapun, capek beb.

Desember 26, 2021 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response