Saya yakin segalanya akan berakhir, tapi tidak kusangka akan berakhir seperti ini. Kupikir ini mimpi ternyata bukan, ini nyata. Hanya saja saya belum siap dengan semua kenyataan ini.
Entahlah saya tidak tau harus membuka hati dari sisi mana. Semuanya begitu saja sirna
Hari raya Qurbanku benar adanya mengikhlaskan, ini tidak mudah berat bahkan saya bisa jamin untuk pertama kalinya saya merasakan rapuh sekencang ini. Saya bahkan tidak pernah menyangka bahwa saya akan jatuh sedalam ini, H+5 setelah kudengar kan kabar itu, perasaan ku masih sama, masih rapuh dan hancur.
Saya tidak ingin mencari kesalahanmu, saya belajar menerima cinta sendiri, kalau sebelumnya saya selalu takut, setelah kemarin bahkan saya tidak punya ketakutan untuk bilang kalau saya rapuh. Saya mencintaimu tulus, tanpa meminta apa-apa.
Saya tidak pernah menyangka, kisah ini kupikir hanya milik orang-orang yang ada di tiktok bahwa jauh lebih sakit jika dengan orang yang bahkan tidak pernah ada kata jadian. Jika ada orang yang ada dimposisiku sudah pasti kunasehati bahwa akan ada penggantinya yang jauh lebih baik. Tapi itu jika orang lain, diriku sudah ku yakinkan berkali-kali tapi usahaku nihil, masih saja hatiku kekuh untuk bilang “tidak ini berbeda” kisahku berbeda, ini ujian yang harus kulalui dan saya dengannya pasti bisa melewati ujian ini.
Semakin kuusahakan untuk ikhlas rasa ku ini semakin tumbuh, dia bilang sedang ngikut arus, saya sedang melawan arus. Saya tidak ingin mencari kesalahannya untuk ku benci, saya hanya ingin mencari jalan agar saya tenang. Menghilangkan harapan bahwa setelah ini dia akan kembali.
Rasanya ini terlalu menye-menye, tapi dalam hatiku masih tetap sama, entah akan bertahan sampai kapan. I miss you, tapi kamu memaksaku untuk berhenti. My mental Health betul-betul terguncang. Sampai hari ini tepat seminggu setelah kabar buruk itu ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response