Panorama Alam Kelelawar di Kota Watan Soppeng
Menurut catatan sejarah, Kota Soppeng merupakan bekas Kota Kerajaan
masa lampau yang memiliki wilayah kekuasaan dan pengaruh yang cukup
luas. Di kota ini
terdapat komplek Istana Raja (Datu) Soppeng yang dibangun pada tahun
1261 M. Di komplek ini terdapat sejumlah bangunan, diantaranya : Rumah
Kuning (Bola Ridie), yang merupakan tempat penyimpanan benda-benda
atribut Kerajaan Soppeng; SalassaE, yaitu bekas Istana Datu Soppeng; dan Menhir Latammapole, yaitu tempat melaksanakan hukuman bagi pelanggar adat. Di dalam Komplek ini juga terdapat komplek makam Jera LompoE yang di dalamnya terdapat makam Raja-raja (Datu) Soppeng, Luwu, dan Sidrap pada abad XVII, serta komplek makam KalokoE Watu KalokoE Watu yang di dalamnya terdapat makam We Tenri Sui, ibu kandung Arung Palakka.
Kota
Watan Soppeng memiliki keunikan yang sangat khas, yaitu banyaknya
Kelelawar yang terdapat di Kota ini. Sejak dahulu kelelawar dalam jumlah
banyak telah menghuni kota Watansoppeng dan uniknya mereka hanya mau
berdiam / bergelantungan pada pepohonan yang ada di pusat kota.
Menjelang malam hari kelelawar-kelelawar ini akan berterbangan mencari
makanan di pegunungan dan kembali pada pagi harinya. Konon menurut
legenda setempat apabila kelelawar-kelelawar tersebut telah meninggalkan
kota Watansoppeng merupakan pertanda akan datangnya musibah.
Kota Watan Soppeng merupakan ibu kota Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang terletak 150 km di sebelah utara Kota Makassar.
Maret 11, 2014
/
by
Sri Agustini
/
0
Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your response