Kamis, 01 Mei 2014

UNTUKMU SANG AYAH BUNDA KU

Sebuah impian besar beberpa tahun kedepan insya Allah, untuk mu ayah-bundaku. Mimpi indah terbesit ketika iri itu muncul dikerumunan intelktual dengan sebuah toga yang mereka persembahkan untuk ayah-bundanya. kau terlalu lelah memikirkan semua hal tentang diriku. namun aku masih tidak bisa melakukan apa-apa. teringat ketika aku mengucapkan terima kasih tatkala hadiah itu kau kirimkan dan membuatku sangat bahagia dan engkau membalas dengan ucapan "tidak usah berterima kasih nak cukup belajar dengan rajin dan buat kami bangga". kata itu cukup simpel namun dengan kesimpelan itu membuatku berjanji pada diriku sendiri, sebuah kesuksesan kelak ku persembahkan sedikit membalas setitik kasih sayang mu.
mama-papa anakmu ini sebenarnya merindu namun harus tetap bersabar untuk melawan kekerasan dunia dan menunggu mu disini untuk mempersembahkan sebuah kado terindah kepadamu ..
Mereka sebenarnya merindukan pergantian detik itu yang tak bisa terulng kembali, bahkan impian besrnya itu.. sebuah detik membuat seorang ibu bisa tertawa dengn pertnyaan anak-anak.nya, seoang ayah memberikan inspirsi setiap pulng kerja, namun tergantikan dengan semak-semak  di luar nan jauh disana. Terlalu banyak waktu yang mereka lewatkan ketika anknya sedang merasakn cinta, mencicipi dunia remaja, hingga benar-benar meniggalkan usia anak-anak itu. 
Mei 01, 2014 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response