Sabtu, 01 Juni 2019

Selamat hari buku Nasional on 17 Mei 2019



Selamat hari buku untuk semua penikmat buku,  (tulisan nya saya tulis tepat 17 Mei yang lalu tapi baru sempat up-date?

Kalau ada yang bertanya kenapa suka buku? Kenapa suka ke toko buku? Karena ada sumbangsi vitamin yang aku peroleh setelah keluar dari tokoh buku dan ada banyak cinta yang kudapatkan setelah menyelesaikan satu buku.

Aku selalu salut dengan penulis mereka merangkai kata dengan apik, membuat ku terkadang menangis, tertawa, ikut merasakan apa yang tokoh rasakan. Aku bahkan lebih suka baca buku dari pada nonton film. Mereka itu luar biasa loh untuk membuat skenario yang luar biasa mereka juga adalah pembaca ratusan buku lainnya. Dan menurut ku membaca itu butuh kesabaran, tidak semua orang mau menghabiskan waktunya untuk menikmati kata tiap lembaran yang mungkin membosankan bagi sebagian orang.

Target baca ku tahun ini adalah 24 buku. Semoga terwujud harusnya kalo aku konsisten aku sudah menyelesaikan 10 buku. Tapi namanya juga ekpektasi masih setengah dari 10 yang sudah kubaca. Karena kesibukan kerja, kampus dan kesibukan ku bersosial media yang tidak terlalu berfaedah.  Tapi masih ada beberapa bulan kedepan semoga bisa memenuhi target.

Mimpiku jika kelak punya rumah sendiri, aku ingin menyiapkan perpustakaan mini tempat ku yang bisa mengembalikan segala bentuk ketidakjelasan moodku. Entah kenapa selain wudhu yang bisa mengembalikan moodku adalah toko buku setidaknya aku melihat buku yang berjejer.

Buku adalah "gudang ilmu" kalaupun memaknainya dari dalam hati nurani buku adalah bentuk curhatan penulis yang disampaikan langsung tapi melalui tulisan.

Aku penikmat novel fiksi ilmiah Dee lestari, metropop Ika Natassa. Belakangan setelah aku baca buku sejarah "Arung Palakka" rasanya aku ingin tau semua seluk beluk sejarah sul-sel. Aku haus akan informasi tentang budaya, traveling. Kemarin aku juga sempat berkenalan dengan "dunia Shopie" sebuah buku filsafat yang meninjau dari perspektif sains tapi secara umum teori tentang konsep para filsafat barat sudah aku pelajari di bangku kuliah bahkan namanya sudah terdengar sejak di bangku sekolah. Tapi mengenal mereka hanya sebatas tau dan tidak memahami makna dari dari setiap yang mereka cetuskan. Dan dari sini saya menyadari bahwa aku hanya memahami teori saja tanpa memahami makna dari teori yang aku pelajari selama ini. Padahal seharusnya aku juga harus memahami filosofi terhadap apapun yang aku cerna (namanya juga proses) 🤣. Aku juga sempat membaca buku Sujiwo Tejo. Bagaimana ya aku menyebutnya budayawan. Kalau penasaran buka saja sosial media nya. Kata-kata nya receh tapi penuh makna, suka lah pokoknya. Buku pertama yang aku baca adalah "Tuhan Maha Asyik"

Selamat membaca para penikmat buku semoga ada banyak ilmu yang terus disebarkan melalui tulisan para penulis.

Juni 01, 2019 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response