Minggu, 15 September 2019

Opini #5: PhET media helps me to reach my Bachelor




Let me tell you a little bit story about part of my life. Saya ingin berbagi tentang tugas akhir to reach my Bachlor, tidak ingin menceritakan proses nya tapi ingin menceritakan apa yang saya kaji dalam skripsi.

Berlatar belakang saat masih SMA, kebetulan kemarin sekolah ku menjadi satu-satunya sekolah di kabupaten Soppeng mungkin saat itu di Sulawesi Selatan yang menggunakan website sekolah, we called "PSB" atau Pusat Sumber belajar yang tentunya berbasis intranet. Pemanfaatan PSB digunakan saat ujian, mengambil bahan ajar, dll. Karena sifatnya intranet makanya hanya bisa diakses saat berada di sekitar sekolah.  Jadi dalam PSB itu kami sudah tetapkan ujian online yang pada prinsipnya mirip dengan ujian online yang ada sekarang seperti ujian CPNS, UNBK and something like that. Fyi, pada saat itu masih tahun 2013. You have to say that it is amazing karena sekolah ku yang ada di dekat hutan selangkah lebih maju pada saat itu, oiiya tidak hanya itu sekolah ku juga menerapkan finger scan sabagai presensi, jadi rekam jejak datang dan pulang ke sekolah terekam dengan baik and again beberapa tahun terakhir pemerintah juga sudah menerapakan finger scan untuk para pegawai nya. Ada tulisan ku juga tentang PSB di buletin sekolah cek di sini 

Saya kuliah memilih jurusan pendidikan, pendidikan fisika kelas internasional lebih tepatnya di salah satu universitas di Makassar. Dalam penyelesaian tugas akhir saya berencana menjadikan tempat penelitian ex-schoolku karena siswa nya memang membawa laptop tiap hari yang sudah seperti student habit sejak saya sekolah dulu. Saya ingin meneliti tentang media pembelajaran, why I choose it karena smsudah sangat merasakan how the education media was work compared to teman-teman saya yang tidak mendapatkan fasilitas seperti yang aku rasakan saat sekolah.

Saya memilih media virtual lab tentunya menggunakan perangkat komputer untuk mengeksekusi nya. I found PhET (Physics Education Technology) you can find it here. Jadi PhET ini sebuah website yang dikeluarkan oleh Universitas Colorado menyediakan berbagai media virtual lab yang bisa diunduh ataupun digunakan dalam bentuk online acara gratis. Hampir semua topik praktikum dalam pembelajaran IPA tersedia baik itu Kimia, Fisika, matematika Maupun Biologi. It works for helping Teacher yang selama ini terkendala saat ingin membaw siswanya ke laboratorium untuk praktikum di sisi lain space antara pergantian mata pelajaran ke pelajaran berikutnya sangat sempit, kit sudah lama tidak digunakan, and many more problems. I will suggest if you are A science teacher cobalah menggunakan PhET Karena praktikum di dalam kelas menggunakan PhET ini bisa meminimalisir waktu and tackle the laboratorium problems dan PhET ini adalah simulasi interaktif jadi it Will be feeling like siswanya sedang berada dalam lab asli. Oiyya kembali lagi About my school, sekolah ku itu menerapak sistem moving Class (siswanya yang mencari ruangan bukan gurunya yang datang, karena setiap mata pelajaran have own room) jadi itu salah satu alasanya kenapa saya memilih nya sebagai target penelitian 🤣

Terdapat beberapa simulasi interaktif yang tidak memiliki langkah kerja, jadi kita hanya perlu membuat LKPD untuk peserta didik nya, tapi ada juga yang udah lengkap dalam berbagai bahasa. Kebetulan saat itu saya memilih topik Listrik Arus Searah belum ada versi Indonesia nya jadi saya menyusun sendiri LKPD tapi memang sejak awal berencana ingin menyusun sendiri agar langkah-langkah nya sesuai yang ingin saya capai. If you are intresting for use this platform and you have any question just ask me about that 😊

Penerapan PhET tidak hanya kumanfaatkan di sekolah saat penelitian, sudah 2 tahun terakhir ini saya mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten laboratorium di universitas swasta di Makassar kebetulan belum memiliki lab dan tentunya KIT nya juga masih terbatas. It is really helpfull.

Siswa maupun mahasiswa memiliki antusias yang tinggi saat mereka melakukan praktikum di laptop dibandingkan di real lab. If you are intresting kunjungi aja link jurnalny here terimakasih juga untuk para ayahanda pembimbing skripsi ku. 😍

Semoga bermanfaat cerita tentang tugas akhir ku, semua orang punya caranya masing-masing untuk sarjana tapi pesan aku lakukan yang kau sukai agar tidak menjadi beban dan tidak usah ikut-ikutan. Percaya diri aja kalau punya ide yang berbeda kebetulan diangkatan ku saat itu hanya saya yang memilih laboratorium virtual. Dan Alhamdulillah setelah selesai pun masih bisa saya gunakan atau saya jual ke dosen yang mengajak ku untuk menjadi asistennya itu.

And again saya sedang menyusun thesis masih ingin tentang media pembelajaran yang berbasis online, mungkin karena sekarang juga kerja sebagai guru online.

Pendidikan memang harusnya sangat dekat teknologi, walaupun saya terkadang sedih melihat siswa harus sampai sore di sekolah habis itu harus les, lalu waktu mereka untuk berkarya diluar bidang sekolah kapan? Pernah sangat miris kebetulan rumah dan kampus ku cukup jauh jadi saya biasanya nungguin jam setelah jam macet dulu lalu balik. I found student yang pake baju batik yang sama dengan siswa yang sekolah nya bersebelahan dengan kampusku baru pulang juga saat itu udah jam 10 malam dan besoknya dia udah harus tiba di sekolah jam 7 pagi karena sekolah itu masuknya harus jam 7.

September 15, 2019 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response