Selasa, 26 Mei 2020

Book Review #21: Layla Majnun by Nizami


Review buku bisa diakses di @bincang_id

Judul : Layla Majnun (terjemahan)
Penulis : Nizami Ganjavi
Penerjemah: Nina A.R
Penerbit: Narasi
Tahun : 2014
Halaman: 232

"Sepasang kekasih terbaring di makam ini pada akhirnya bersatu dalam kegelapan kematian. Begitu setia saat terpisah, benar-benar saling mencinta: satu hati, satu jiwa di Surga"

Layla Majnun menceritakan tentang kisah cinta klasik Layla dan Qays yang kemudian dipanggil dengan sebutan Majnun (gila). Yang ditulis Nizami Ganjavi (1149-1209).

Kisah cinta Layla dan Majnun berlatar belakang timur tengah pada pertengahan abad ketujuh masehi, konon menjadi kisah cinta yang mahsyur di negeri Arab kala itu. Buku ini dituliskan dengan rangkaian kata indah seorang penyair dan sarat makna sehingga cukup membuat saya membaca berulang kali pada beberapa kalimat di buku ini.

Cinta Majnun dan Layla terhalang oleh suku dan orangtua. Suku Layla tidak membiarkan Majnun untuk menikahi Layla sehingga membawa Majnun terluntang lanting di gurun bertahun-tahun hingga kedua orang tua Majnun meninggal namun Majnun masih tetap tinggal di gurun berteman dengan binatang buas.

Di sisi lain Layla telah menikah namun tetap mencintai Majnun hingga bertahun-tahun setelah menikah suaminyapun meninggal.

Baik Layla maupun Majnun tersiska batin karena cinta yang begitu kuat, namun tak kunjung bersatu. Bedanya Layla terlihat bahagia dengan segala harta dan tahta yang dimilikinya namun hatinya terpenjera sedangkan Majnun keliatannya seperti benar-benar gila namun jiwanya bebas.

Banyak kisah tragis Majnun dan Layla di buku ini yang membuatku kadang berpikir  sebagai kisah cinta di luar nalar, alur cerita buku ini cepat dan tidak monoton pada suatu keadaan karena menceritakan dari lahirnya Majnun di sebuah istana hingga meninggal di kuburan Layla.

Kisah cinta Layla dan Majnun menyuguhkan kisah lain dari mencintai bahwa cinta tak mengenal batasan apapun, cinta melahirkan berbagai perasaan, cinta tidak selamanya indah karena kadang kala cinta juga rumit dan menyikitkan.



H

Mei 26, 2020 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response