Jumat, 01 Mei 2020

Daily Life #7: Selama Pandemi ngapain aja?



 Sebuah pertanyaan yang kulontarkan pada diri sendiri. Pandemi ini rasanya mengambil alih segala bentuk rencana yang telah kususun jauh-jauh hari. Penelitian tertunda, konsul ke pembimbing nggak kelar-kelar dan susahnya mendapatkan “me time” yang dulu sering kulakukan sebagai pengisi Vitamin. “Me Time” ku jalan sendiri, nonton sendiri dan makan sendiri biasanya setelah itu saya mendepatkan moodku Kembali.
Well, tidak hanya pada diriku sendiri tapi rutinitas Ramadhanpun berubah. Ramdhan kali ini totally berubah shalat Tarwih benar-benar di rumah aja nggak ada lagi Jemaah di Mesjid seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sudah hampir 2 bulan di rumah nggak kemana-mana, tapi disisi lain saya lebih sering masak Brownis, Puding, Jalangkote, Donat Kentang, dan masih banyak lagi. “Me Timenya” sekarang di rumah aja sama keluarga heheh. Buku yang kubaca juga nambah selama di rumah
Tapi, kalau Pandemi ini masih berlanjut terus menerus entah seberapa banyak lagi rutinitas yang akan berubah. Mungkin ini juga cara bumi mulai bernfas lagi polusinya berkurang kata temanku yang di Jakarta sih “langit udah biru lagi”
Orang-orang sudah menyadari untuk cuci tangan dengan sabun dulu saat ingin makan sesuatu. Pada dasarnya setiap hal yang terjadi pasti ada kedua sisi yang kita rasakan, Semoga Segera berlalu dan entah bagaimana bumi setelah pandemic ini.
Banayak Kontroversi dan segala bentuk konspirasi selama pandemic ini seperti Bill Gates sudah menemukan faksinya yang akan disisipkan CIP di dalamnya sehingga hal ini katanya bisa saja disalahgunakan pada hari mendatang, di sisi lain ada juga yang menggap bahwa pandemic ini merupakan sebuah rencana elite global untuk merubah prilaku manusia dengan membuatnya ketergantungan dengan internet dan berbagai macam website saat ini, jumlah korban yang seolah-olah dibesar-besarkan dan masih banyak lagi.
Minggu-minggu awal pandemic saya memang rutin mengecek jumlah korban khususnya saat sudah ada terpapar di Indonesia kemudian tambah panik saat sudah ditemukannya kasus di Makassar. Tapi akhir-akhir ini sudah malas ngecek sudah berapa jumlah korban perharinya. Bukan akan bersikap bodo amat tapi I mean that beberapa media seolah-olah membesar-besarkan.
Semoga Segera berlalu aja ya, karena tidak semua kerjaan bisa dilakukan jika hanya stay at home.  

#1Mei
Mei 01, 2020 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response