Kamis, 30 April 2020

Book Review #17: Aroma Karsa by Dee Lestari

Picture by Bincangbuku_

Judul : Aroma Karsa
Penulis :Dee Lestari
Penerbit : Bentang 
Tahun : 2018
Halaman : 701

"Indra yang terbentuk manusia adalah Indra penciuman"

Sihidung Tikus, Jati Wesi memulai babak hidupnya di TPA Bantar Gebang hingga ke istana  Raras Prayagung. Jati memulai karirnya di Attarwala sebagai parfumer lalu bekerja untuk Kemara bersama Ibu Raras Prayagung. 

Jati dapat mencium segala jenis aroma yang tidak bisa dirasakan oleh sebagian besar orang. Di TPA jati menganggap  kemampuan penciumannya sebagai potensi, bakat yang membuat nya bisa bertahan hidup sedangkan Tanaya Suma memandang kemapuan penciumannya itu sebagai penyakit. Tanaya Suma menjadi bak seorang putri di istana Raras Prayagung, menjadi penerus Kemara. 

Ambisi Raras Prayagung mencari Puspa karsa yang membawa Randu, Malini, Ambarik dan Anung ke Bekasi. Puspa karasa tidak hanya menjadi dongeng Raras dari eyang putri tapi Raras Pengusaha Sukses pemilik Kemara memberikan sponsor dan membentuk tim ekspedisi pencarian Puspa karsa. 

Di Ekspedisi kedua setelah 26 tahun di Gunung Lawu membuat Jati dan suma menemukan misteri tentang masa lalu, kampung yang tersembunyi dalam hutan ketika melewati pendakian jalan tengah gunung lawu, perkampungan yang tidak bisa diliat secara kasat mata oleh manusia. misteri dibalik Puspa karsa. Dan menemukan bahwa segala yang disampaikan Anung dibalik jeruji besi adalah kenyataan. 

Saya sangat kagum dengan Jati Wesi di Buku ini bukan karena bisa mencium segala aroma tapi karena ketekunan dan keingintahuan nya yang sangat besar. Dee Lestari benar-benar membuatku sekali lagi jatuh cinta dengan tokohnya setelah Kemarin saya sangat mengagumi Alfa Sagala di Gelombang. 

Buku ini sangat direkomendasikan karena akan banyak aroma yang kalian temukan, akan ada nilai sejarah, segala jenis anggrek, artefak, kisah raja Majapahit yang tidak ditulis dalam sejarah, dan seperti seakan membawa kita merasakan bagaimana kehidupan TPA. ♥️

Cerita lain yang menarik adalah Dee lestari seakan memberikan konsep relativitas waktu antara dunia manusia dan Dwarpala. Sehingga alur ceritanya seakan membawa kita pada dimensi berbeda tentunya pada dimensi yang lebih tinggi daripada dimensi ruang dan waktu manusia. Randu panggilan mereka pada Jati Wesi tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan teman sebayanya yang tinggal di Dwarpala. Persis cerita paradoks kembar ketika seseorang menjelajah ke luar angkasa setelah saudara kembarnya pulang menemui saudaranya yang tinggal di bumi maka yang dari luar angkasa akan mendapati saudaranya lebih tua. (Baca paradoks kembar pada teori Relativitas) šŸ¤­

"Hanya anggrek yang dapat membuat manusia waras menjadi gila"
April 30, 2020 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response