Senin, 30 September 2019

Bank Minyak Jelantah Lorong Rappocini


Salah satu tembok lorong Rappocini

Rappocini adalah salah Satu lorong di kota Makassar, sebelumnya tingkat kriminalitas cukup tinggi namun rasanya berbeda saat kunjungan kami kemarin, Rappocini berwarna dan tertata rapi

Hari Jumat kemarin, 27 sepetember 2019 saya berkesampatan ikut mengunjungi kampung berseri Astra Burasa' di Jln Rappocini 3 yang menjadi salah Satu kampung binaan Astra  sejak tahun 2016. kampung berseri Astra merupakan program kontribusi sosial berkelanjutan Astra diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Berikut informasi lebih lengkap tentang Kapung berseri Astra klik disini.

Rappocini adalah salah satu dari sekian banyak lorong yang saya lewati hampir setiap hari saat menuju kampus tapi saya belum pernah mendapatkan informasi bahwa Lorong Rappocini ini menyimpan banyak hal positif untuk mengembangkan kreativitas warga setempat. Dalam kunjungan kami, saya datang sebagai tim blogger walaupun eksistensi saya sebagai penulis blog masih lumayan awam. Jadi kunjungan kami kemarin ke bebrapa titik seperti PAUD, Sanggar Seni Rappocini, Puskesmas, Cagar budaya, dan UMKM kerajinan rotan.

Prosesi Sinrilik, sebagai penghormatan saat menyambut tamu


Penyambutan Tamu dengan Tari Paduppa
Kunjungan kami disambut hangat oleh masyarakat dengan sinrriliik dan tari parduppa, sebuah prosesi penyambutan tamu adat Bugis-Makassar yang dipersembahkan oleh Sanggar lokal lorong Rappocini. Proses penyambutan ini berlangsung bebrapa menit sebelum kami dan tim menuju ke lokasi yang sudah disiapkan sebelumnya.

Siswa Paud sedang belajar mewarnai
Tempat yang menjadi kunjungan pertama kami adalah Kelompok Bermain dan Belajar Babul Jannah. Ruangannya seperti ruangan kelas pada umumnya hanya saja lokasi PAUD (pendidikan anak usia dini) ini bukan seperti bagunan PAUD pada umumnya tapi hanya bagian belakang rumah ibu Raodah yang disulap sedemikian Rupa.

Ruangan PAUD Rappocini

Sebuah ruangan Yang memuat sebanyak 18 orang anak, sebuah meja panjang tempat anak-anak menulis, rak buku dan beberapa deretan piala sebagai penghias kelas, menjadi tepat anak-anak Rappocini belajar dan Ibu Raodah menjadi satu-satunya pengajar di Kelompok bermain dan belajar ini.

Selain PAUD, Sebuah Sanggar seni juga didirikan di Lorong Rappocini, salah pementasannya yang tentu saja sudah kami liat pada proses penyembutan.Saat mengunjungi bangunan yang menjadi tepat ruangan Sanggar seni kami disambut oleh tari Gendang Bulo, sebuah tarian yang biasanya dimainkan oleh anak laki-laki.

Tari Gendang Bulo

Sanggar Seni Rappocini berdiri sejak tahun 2012, dengan jumlah anggota tetap sanggar sebanyak 20 orang yang berdomisili di Rappocini. Sanggar ini memberdayakan anak-anak yang memiliki bakat seni sehingga kegiatan rutin ini diagendakan pada sore hari, jika ada sebuah event yang akan diikuti latihannya pun dilakukan setiap hari.


Ruangan sanggar seni Rappocini

Ketua Sanggar Seni Rapocini

"Sanggar ini sudah berdiri sejak 2012 kemudian pada 2016 Astra sudah membantu  dalam pengadaan alat musik, kostum, Dan lain-lain, Karena sebelumnya kami kesulitan untuk menyediakan itu" tutur ketua Sanggar Seni Rappocini. 

Lokasi Puskesmas sekaigus tempat bank minyak jelantah

Bebrapa meter dari lokasi sanggar, kami diarahkan untuk menuju Puskesmas yang tidak hanya bertindak sebagai puskesmas pada umumnya tapi sekaligus sebagai Bank minyak jelantah. Bank minyak jelantah merupakan salah satu part yang menarik perhatianku di kampung berseri Astra Rappocini. Sebuah inisiasi yang berangkat dari keresahan dirasakan oleh ibu-ibu, biasanya sisa minyak yang sudah hitam langsung dibuang saja tapi di puskesmas Rappocini minyak jelantah dijadikan tabungan oleh masayarakt untuk kemudian ditukar dengan minyak yang baru dengan rasio 6,6 : 1 artinya jika sudah mengumpulkan minyak jelantah sebanyak 6,6 Liter maka bisa ditukar dengan 1 Liter minyak baru atau bisa dalam bentuk rupiah dengan harga 2.500/kg. Masyarakat yang membawa minyak jelantah akan ditampung dan dihitung jumlahnya lalu dicatat dalam buku tabungan masing-masing masyarakat. Saat ini sudah ada 20 orang yang memiliki buku tabungan dan sekitar 70 orang telah melakukakan pendaftaran 

Proses penimbangan minyak jelantah

Penjelasan mengenai prosedur buku tabungan pemilik minyak jelantah

Buku tabungan nasabah minyak jelantah
Sekilas saya penasaran Minyak jelantah ini akan digunakan untuk apa atau mungkin dilakuakan penjernihan sehingga bisa menghasilkan minyak yang baru, well ternyata bukan seperti itu. Setelah membaca beberapa sumber ternyata minyak jelantah ini masih bisa dimanfaatkan seperti: sebagai Bahan tambahan makanan ternak, sabun cair, bahan bakar lampu minyak dan Bahan bakar biodesal. Program bank minyak jelantah kampung beseri Astra Burasa' ini bekerjasama dengan genoil (Garuda energi nusantara) salah satu pabrik biodiesel  pertama di Makassar dimana hasil olahan nantinya akan dijadikan bahan bakar seperti kapal nelayan, truk dan mesin-mesin industri, tentunya ramah lingkungan.

Penampungan minyak jelantah

Sekali lagi saya sangat terpukau dengan pengumpulan minyak jelantah karena hal ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan minyak yang sudah digunakan untuk bernilai ekonomis tapi juga mengajak masyarakat untuk peduli bahwa minyak yang sudah hitam atau sudah sering digunakan tidak baik untuk kesehatan. Selain sebagai bank minyak jelantah Puskesmas ini masih berfungsi seperti puskesmas pada umumnya seperti pemeriksaan kesehatan, Ibu Hamil dan lansia, serta program imunisasi.

Rumah Pak Alex sekaligus sebagai tepat UMKM Rotan
Lalu tempat terakhir yang kami kunjungi adalah UMKM kerajinan rotan yang berdiri sejak tahun 1980. Kerajinan ini masih dilakukan secara manual oleh bapak Alex dan anak-anak nya, beliau akan dibantu oleh beberapa pengrajin jika jumlah pesanan cukup banyak.
Pak Alex, Pemilik kerajinan rotan Rappocini

Anak-anak Pak Alex sedang melakukan pengayaman dalam pembuatan kursi rotan dan bakul

Sistem penjualan pak Alex untuk usaha kerajinan rotannya dengan cara memesan sesuai keinginan, tapi ada beberapa karya terpajang saat kami berkunjung, harga yang ditawarkan untuk karya rotan tersebut semuanya Rp. 100.000. Pak Alex memproduksi kursi, meja, tempat buah, keranjang, dan masih banyak lagi.

Beberapa hasil kerajinan rotan Pak Alex
Penutupan kegiatan pada salah satu rumah makan seafood di Kota Makassar, Ratu Gurih. Kami menyantap makan siang sekaligus mendengarkan talkshow singkat oleh salah satu peraih Satu Indonesia award Astra 2016, Ridwan Nojeng. Beliau minginisiasi penghijauan salah satu desa di jeneponto yang pada awlanya gersang dan kering.

Berikut keseruan meneulusuri lorong Rappocini yang saya sempat abadikan melalui smartphone.




September 30, 2019 / by / 2 Comments

2 komentar:

  1. Hasil kerajinan dari rotan itu keren ya. Seneng banget kalau ada kampung yang terus berbenah seperti ini. Btw, salam kenal ya, kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyyaa kerajinan nya cantik-cantik pula, hay salam kenal kak :)

      Hapus

give me your response