Senin, 04 November 2019

Daily Life #6: Jeda in Oktober


Tulisan ini tidak terlalu panjang hanya saja membuat hadiah kecil untuk diri sendiri karena kemarin sempat jeda dari segala rutinitas 

Manusia selalu punya rencana yang complicated tapi Tuhan selalu punya cara untuk memberikan yang terbaik. Oktober kemarin perencanaanku mulai terjeda tepat pada perencanaan pertama, Traveling ke Tanrralili menjadi perencanaan destinasi wisata bersama teman komunitas SIGI Makassar, tapi terjeda karena ada alasan kuat yang tidak mengharuskanku ikut.  Padahal ketika meet-up perencanaan traveling, saya sangat ngotot, memaksa beberapa teman sepakat untuk ke gunung dan setelah beberapa pertimbangan dari teman-teman akhirnya memutuskan the final trip benar-benar di Tanrralili. Kecewa pada diri sendiri tentu ada karena impian sederhana tidak mampu terwujud. Setelah gagal ikut ke tanrralili sederetan to do list lain juga ikut terbengkalai seperti jadwal ngajar berantakan, proposal tidak selesai, tidak ke Carakde, content blog tidak ada sama sekali, income more than less, Well Oktober yang cukup kelam.

Oktober juga memberi asupan vitamin saat biasanya selalu memakai kendaraan pribadi jika beraktifitas lalu mau tidak mau harus menggunakan pete-pete atau aplikasi Gojek untuk bepergian. Adabanyak manusia menjadi penumpang, supir pete-pete yang biasanya membuatku kesal ketika selalu berhenti sembarangan membuatku mengerti bahwa mencari penumpang tidak selalu mudah, meraka kadang lama untuk berhenti di depan sebuah Lorong menunggu penumpang lalu tidak selalu mendapatkan penumpang. Menjadi penumpang pete-pete juga menguji kesabaranku untuk menunggu kode pete-pete yang sesuai jalurnya dengan alamat rumah. Penumpang pete-pete berasal dari berbagai profesi, usia, bahkan barang bawaan.

Oktober terasa sangat lama, karena hampir tidak ada aktivitas yang terjadi, bosan dong tentu, tapi mungkin ini cara Tuhan memberiku teguran untuk ber “me-time” dengan cukup baik. Dan sebuah teguran untuk tetap berbincang denganNya dengan cukup intens, semoga doaku terkabul dan kekompleksitasan oktober akan segala berakhir agar aku segera menemukan mimpi yang dulu.

Oktober juga no books that I have read, no event that I have attended, Sebuah bulan yang unproductive. Ngajar hanya 3 kali, Semoga akhir oktober ini ada kabar baik, segera tenang, dan bisa seperti biasanya.

Soon in November the real of my quarter life crisis will begin. Wish me luck.

Semoga mimpi yang terjeda segera kembali 





November 04, 2019 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response