Senin, 15 Februari 2021

Belajar Sains #7 : Alasan Tapai memiliki Cita Rasa Manis

 

Photo by Maria Lonova on Unsplash

Pernah makan Tapai  nggak sih? Ituloh makanan hasil Fermentasi bisa berupa Tapai ubi, kentang, ataupun nasi.  Kok bisa ya Tapai bisa terasa manis padahal tidak dicampurkan gula loh saat proses pembuatannya. Hanya perlu disimpan beberapa hari dan akan terasa manis.  Nah yuk kita simak penjelasan berikut

Tapai adalah salah satu hasil Fermentasi berbahan dasar bahan makanan yang memiliki karbohidrat tinggi, nah itulah alasan sehingga sering dijumpai tape Ubi, kentang bahkan nasi, tapi sebelumnya kita lihat prosesnya seperti apa sebaiknya kita harus mengetahui dulu Fermentasi itu apa sih? Fermentasi merupakan proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik atau tanpa oksigen. Proses ini membutuhkan ragi yang berupa campuran organisme untuk pembuatan tape sendiri menggunakan bantuan bakteri Saccharomyces cereviciae yang terdapat dalam penyusun ragi. Bakteri ini berperan untuk mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida. Dalam proses pembuatan Tapai ini menggunakan beberapa peran mikroba yang mengubah pati menjadi gula sehingga membuat tapai akan terasa manis lalu akan menjadi alkohol.  

Secara umum Proses fermentasi yang terjadi dalam proses pembuatan tape terbagi menjadi 4 tahap yaitu

  • Molekul-molekul pati terpecah menjadi dekstrin dan gula-gula sederhana, proses ini disebut hidrolisis enzimatis
  • Gula yang terbentuk akan diubah menjadi alcohol (bakteri yang berperan yaitu Saccharomyces Cereviciae
  • Alkohol akan diuabah menjadi asam-asam organic oleh bakteri Pediococcus dan Acetobacter melalui proses oksidasi alcohol
  • Sebagian asam organic akan bereaklsi dengan alkohol membentuk ester yang memberi cita rasa pada tape

Nah itulah tadi prosesnya kenapa Tapai bisa manis ya, tapi jika disimpan selama 1-2 minggu cita rasa tapai akan berubah hal ini disebabkan oleh mikroorganisme tersebut ya, jadi kalau teman-teman punya tapeai sebaiknya dihabiskan sedari dalam keadaan manis agar kadar alkoholnya tidak terlalu tinggi.

Selain Tapai Ada beberapa produk olahan hasil fermentasi lainnya yang diolah secara konvensional kok seperti Tempe, Yougohrt, Natadecoco, dan masih banyak lagi. Setiap bakteri yang berperan dalam proses permentasinya juga berbeda-beda misalnya pada tempe memanfaatkan  Rhizopus oryzae, youghurt memanfaatkan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus, Nata deCoco memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinu, dan Asam asetat memanfaatkan bakteri Acetobacter aceti.

Mengonsumsi Tapai juga ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan loh seperti: 

  • Fermentasi tapai bisa meningkatkan kadar vitamin B1 hingga tiga kali lipat, vitamin ini diperlukan dalam sistem saraf, otot, dan pencernaan.
  • Hasil feremntasi ini juga sebagi sumber prebiotic tubuh karena mengandung bakteri-bakteri baik
  • Dapat meningkatkan jumlah bakteri-bakteri baik dalam tubuh sehingga dapat melancarkan sistem pencernaan
  • Mengeluarkan aflotoksin atau zat toksik atau racun dalam tubuh yang dihasilkan oleh bakteri dari kecap, dengan mengonsumsi pada kadar yang tidak berlebihan diharapkan dapat mengeluarkan aflotoksin dalam tubuh
  • Konsumer tape dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang terdapat dalam proses pembuatan tape mengandung vitamin B12

Itulah tadi beberapa manfaat mengonsumsi Tapai, numun perlu diingat bahwa Tapai merupakan produk fermentasi yang mengandung alkohol jadi jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam batas yang tidak wajar maka akan menimbulkan gejala-gejala lain pada tubuh seperti menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan pada sistem pencernaan selain itu mengkonsumsi tapai pada orang lanjut usia dan balita juga cukup mengkhawatirkan karena dapat mengganggu sistem imun.

Artikel ini telah diterbitkan di Greatpedia by GreatEdu

Februari 15, 2021 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your response